14 February 2008

LETTER TO JAKARTAPOST

LETTER TO JAKARTAPOST
Selasa 20 November 2007

Legal certainty

I am the manager of the SE Asian division of a large international retail corporation, currently staying in Bali. This is my ninth time to visit Indonesia and I would dearly love to open and do business here.

However, I fear that will be impossible for at least another 10 years or so. The stores are full of pirated and illegal merchandise here. The police and courts are indifferent to this.

The port facilities are so riddled with inefficiencies and corruption that it is fraught with too many risks and danger to import goods. Furthermore, foreigners have zero rights and cannot win court cases unless political pressure is brought to bear at the highest levels.

That is not the environment where my company is comfortable. I've been explaining this since 1999, but it has fallen on deaf ears. There is simply no will at the top for substantial change.

JOHN LLOYD
Nusa Dua, Bali

1 comment:

kita sama2 manusia ciptaan tuhan said...

Bismilah hirohman nirohim = Dengan nama ALLOH yang maha pengasih dan maha penyayang

Menanggapi segala pernyataan buruk dari saudara kita di malasia atau ada pihak2 tertentu yang mengadu domba saya merasa terharu akan semua yang telah di ungkapkan di blog itu yang isinya mengadu domba sesama kita.janganlah begitu saya sebagai warga negara indonesia merasa miris dan terharu akan semua ungkapan keburukan sifat2 orang2 disini (indon) kita manusia tidak ada yang sempurna kita hanyalah manusia bukan tuhan yang menciptakan alam ini.
lihatlah nasib kami maaf lihat secara detail keadaan kami.kami berusaha bekerja sebagai TKI adalah untuk menghidupi keluarga kami yang ada di tanah air dan sebagai tanggung jawab kami untuk menafkai mereka sedang kehidupan kami pas2 san janganlah menyalahkan kami semua (orang indon) sebab manusia tidak semuanya sama sifatnya berbeda beda ada yang baik dan ada yang sifatnya buruk itulah manusia jadi kita berbeda beda sifat semua manusia berbeda beda sifatnya.melihat kehidupan kami yang serba kekurangan kami terpaksa meninggalkan kampung kami untuk mencari sesuap nasi sampai jauh dari negri kami hanya untuk supaya keluarga kami tercukupi hingga kami mengorbankan hati kami di caci maki di suruh sana sini tidak apa2 memang beginilah jadi orang yang miskin harus menerima apa adanya dan harus bersabar sebab nasib kami memang begini jadi harus menerima namun kami berusaha untuk mendapatkan apa yang kami inginkan dengan bekerja mencari nafkah dan mengucurkan keringat kami agar mendapatkan apa yang kami inginkan.
mohon janganlah membenci kami (orang2 miskin ) yang bekerja sampai jauh2 dari negri kami sebab kami orang2 tidak mampu/miskin sampai2 harus meninggalkan negri kami.
lihatlah di berita berita tki meninggal karena majikan yg jahat. tkw meninggal karena majikan yang jahat atau tki/tkw jatuh dari rumah bersusun kasiahan mereka juga kasihan juga keluarganya yang di tinggalkan sampai2 anak2 mereka harus mencari nafkah sendiri dan harus mengemis di jalanan sebab orang tua mereka telah meninggal/wafat.
itulah nasib para orang2 miskin tidak daya dan upaya dan harus menerima segala yang menyakitkan hati namun kami masih berusaha dan berusaha mencari kehidupan yang lebih baik dengan bekerja dan berdoa.
semoga kita tidak sama2 membenci sesama manusia karna kita adalah saudara sedaging dari nenek moyang kita adam.
kalau untuk urusan masalah yang timbul antar negara mohon diselesaikan pada kepala pemerintahan kami atau presiden janganlah kami yang jadi korban sebab kami tudak tau apa2 taunya kami hanyalah bekerja untuk mencari sesuap nasi dan kasihinilah kami orang2 miskin yang mengadu nasib sampai2 jauh meninggalkan negri kami